Terjadi penurunan kadar oksigen dalam darah.
0,5 – 0,9 mg/kg BB/jam.
Gelisah, bingung, kesadaran menurun.
Untuk mengatasi dispena, sianosis, dan hipoksemia.
200 – 400 mg dengan dosis keseluruhan 1 – 4 gr / 24 jam.
Segera cari bantuan medis dan berikan bronkodilator jika tersedia.
Dokter spesialis, seperti dokter paru atau dokter spesialis anak.
Perubahan warna kulit menjadi kebiruan.
Rongga hidung atau cavum nasi adalah terowongan dari depan ke belakang yang dipisahkan oleh septum nasi.
Belum ada kriteria pasti, tetapi ada beberapa patokan.
Dada mengalami hiperekspansi.
Nasofaring.
It tends to be multifocal and patchy rather than localized to any one lung region.
Respiratory Fluoroquinolone (Levofloxacin) atau B-Lactam (dosis tinggi Amoksisilin atau Klavulanat).
Rales.
Mengangkat gumpalan darah yang ada.
Lobang pada paru yang sangat kecil dan pulih segera.
Dapat dilakukan dengan dibantu kateter atau selang khusus agar obat langsung mengarah ke gumpalan darah.
Mendelson's Syndrome.
Levofloxacin.
Gejala umum termasuk sesak napas, nyeri dada, dan batuk berdarah.
Perkusi hipersonor.
Peradangan pada bronkus akibat reaksi hipersensitif mukosa bronkus terhadap alergen.
Terjadi pembengkakan pada mukosa bronkus.
Keadaan emergensi yang tidak memberikan respon terhadap dosis umum bronkodilator.
Konstriksi otot polos bronchial, pembengkakan mukosa bronchial, dan pengentalan sekresi.
Inhalasi nebulasi 1 dosis tiap jam.
Mengurangi diameter bronchial dan nyata pada status asmatikus.
Setelah ada perbaikan yang jelas, dapat diperjarang setiap 4 jam.
Pemberian secara bolus apabila belum diberikan.
Wheezing, ronchi, pernapasan labored, dan pembesaran vena leher.
Terjadi abnormalitas yang mengakibatkan hipoksemia dan respirasi alkalosis pada awalnya, diikuti oleh respiratori asidosis.
Terdapat tanda-tanda kelelahan.
Hanya setelah masalah ABC telah tertangani.
Kondisi asma yang parah dan tidak merespons pengobatan, memerlukan perhatian medis segera.
Kaji warna kulit, temperatur, capillary refill, serta pulse (kecepatan, kekuatan, dan irama).
Bernafas melalui sela-sela bibir.
Kultur, gram staining, KOH mount, Giemsa, AFB.
Penyumbatan di arteri pulmonalis yang memasok darah ke paru-paru.
Golongan makrolide seperti Azitromisin atau Doksisiklin.
Mycoplasma and viral infections.
Pemberian tambahan oksigen.
Faktor risiko yang relevan dengan kondisi pasien.
Dari trombus di sistem vena dalam (DVT) ekstremitas bawah dan pelvis.
Golongan Beta-Lactam dan Golongan Macrolide.
Di orofaring dan hipofaring.
Masalah pada paru seperti infeksi, pleura, empiema, atau cairan pleura.
Bronkus utama kanan panjangnya 2,5 cm, sedangkan bronkus utama kiri kira-kira 5 cm.
Anak tertawa atau menjerit, sehingga saat inspirasi laring terbuka.
Hipotensi.
Kondisi di mana terdapat darah dalam rongga dada.
Untuk mendapatkan sampel cairan pleura agar dapat didiagnosis lebih lanjut.
Dapat menutup laring, tersangkut di antara pita suara, atau ada di subglotis.
60%.
Adanya mekanisme chek valve/katup.
Jarum infuset.
Kondisi yang dapat mempengaruhi kemampuan bernapas dan menelan.
Alveoli penuh dengan cairan/eksudasi atau pus.
Trauma, lung disease, or spontaneously without any obvious cause.
Karena laring terbuka saat inspirasi.
Tidak, hemothorax iatrogenik lebih jarang terjadi.
Berkeringat dan kulit lembab.
Edema dengan inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi.
Dapat berbahaya bagi jiwa klien.
Obstruksi jalan nafas yang reversibel disebabkan oleh kontraksi otot, pembengkakan membran bronkus, dan terisinya bronkus oleh mukus.
Setiap 2 – 8 jam tergantung beratnya keadaan.
Pembengkakan membran bronkus.
Pemberian sedatif merupakan kontraindikasi.
Septum nasi.
Tindakan operasi.
Broncho pneumonia.
Kondisi yang terjadi akibat inhalasi isi lambung, makanan, atau sekresi dari orofaring yang menyebabkan infeksi pada saluran nafas bawah.
Suara redup.
Adanya hubungan antara cavum pleura dengan bronkhus.
Frekuensi dan kondisi host.
Risiko infeksi atau pyopneumothorax.
Kondisi di mana kadar oksigen dalam darah rendah, menyebabkan perubahan warna kebiruan pada kulit.
Penyebab utama adalah trombosis vena dalam yang menyebabkan bekuan darah.
Dilatasi dan hipokinetik RV, regutasi trikuspid (TR), dan akhirnya gagal RV.
Kortikosteroid, diabetes mellitus (DM), dan malignansi.
Trombus dapat lepas dan menyumbat cabang arteri pulmonalis.
Batuk dengan tiba-tiba yang berulang-ulang dan rasa tercekik.
6-8 cincin tulang rawan.
Acute Respiratory Distress dalam waktu 1 jam.
Orang dengan gangguan menelan, seperti pasien stroke atau yang sedang dalam anestesi.
Ekspirasi memanjang disertai dengan mengi.
Dr. I Gede Nova Wirahjasa Sp.An.
The process where lung tissue becomes firm and solid due to the accumulation of fluid, cells, or other substances.
Perdarahan intrakranial, perdarahan aktif atau baru di saluran napas, saluran cerna atau saluran kemih, trauma mayor baru, hipertensi berat yang tidak terkendali, resusitasi kardiopulmonal baru, kecurigaan diseksi aorta, perikarditis akut atau efusi perikard, dan trombositopenia (<50.000/mm3).
Tanyakan faktor risiko pasien.
Alat yang dihubungkan dengan infus set untuk dekompresi.
Suplementasi Oksigen.
Heparin yang terpecah (UFH).
Pernapasan labored, perpanjangan ekshalasi, perbesaran vena leher, dan mengi.
Kaji ABCDE terlebih dahulu.
Kortikosteroid.
Agonis β2.
Sukar bernafas, intermiten, dan wheezing pada waktu inspirasi, terutama pada malam hari.
Alergen seperti debu, asap, bulu halus, atau serbuk sari.
Sebagai jalan udara.
Benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada.
Proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi, dan fonasi.
Nadi cepat.
Luas obstruksi arteri pulmonalis, cadangan kardiopulmonal pasien, dan derajat adaptasi kompensasi neurohumoral.
Karena dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk pulih dan menghadapi komplikasi.
Bising tidak ada atau minimal.
Beberapa orang dilahirkan dengan bekuan darah yang terlalu cepat (gangguan pembekuan darah).
Retraksi otot bantu napas minimal.
Untuk meleburkan darah yang menggumpal.
Gerakan dinding dada tidak simetris atau asimetris, tertinggal pada daerah pneumothorax.
Hidung tersumbat.
Nyeri dada tajam.
Pneumonia yang terjadi akibat masuknya bahan asing, seperti makanan atau cairan, ke dalam saluran pernapasan.
Karena dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat.
Reaksi inflamasi dari parenchymal Trachea akibat large volume gastric content yang bukan karena infeksi.
A surgical procedure to remove a piece of lung tissue for testing.
Penumpukan darah pada rongga pleura, yang terletak di antara dinding dada dan paru.
Rasa nyeri, demam, epistaksis, dan bersin.
Batuk dengan dahak yang kental dan berwarna kuning atau hijau.
Evaluasi jejas pada tubuh pasien, terutama daerah dada.
Tanda stres atau kecemasan.
Gejala umum termasuk batuk, sesak napas, dan demam.
Audible slap, pappatory thud, dan asthmatoid wheeze.
Nyeri kepala.
Untuk menjaga kestabilan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Mengi dapat hilang, yang sering kali menjadi pertanda bahaya gagal pernapasan.
Kontraksi otot di sekitar bronkus.
Suara wheezing dapat hilang, yang merupakan tanda bahaya gagal nafas.
Tidak, lamanya mengi tidak mengindikasikan keparahan serangan.
Faktor genetik (keturunan).
5 – 10 mg.
Dibutuhkan perawatan di rumah sakit.
Ucapan syukur atau penghargaan.
Demam Tinggi (High Fever).
Peradangan paru yang disebabkan oleh inhalasi bahan kimia, juga dikenal sebagai 'Mendelson's Syndrome'.
A type of pneumonia that affects the entire bronchial area.
Centrilobular and peribronchiolar opacity.
Anaerob oropharyngeal bakteri yang tidak terlalu virulen.
Prosedur menggunakan jarum untuk mengeluarkan cairan dari rongga dada.
Menunjukkan gambaran lengkap mengenai struktur paru dan rongga pleura.
Alat khusus berbentuk jaring yang berfungsi untuk menyaring zat asing di pembuluh darah.
Sama dengan tekanan atmosfer.
A needle is used to remove fluid or tissue from the lungs for examination.
Dada terasa sempit.
Sebuah teknik pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar-X untuk melihat gerakan organ dalam tubuh.
Through imaging studies such as chest X-rays or CT scans.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dari genus Mycobacterium.
Right Middle Lobe.
Melalui pemeriksaan fisik, rontgen dada, atau CT scan.
Fungal.
Harus didrainase.
Untuk menganalisis sampel biologis guna diagnosis dan pemantauan penyakit.
Nyeri dada yang semakin terasa saat bernapas.
Karena posisi dan struktur anatomi saluran pernapasan.
Dapat disebabkan oleh trauma, spontan, atau iatrogenik.
Membuat kesulitan untuk bernafas.
Obat yang dapat diberikan sendiri atau dalam kombinasi dengan agonis β2 secara inhalasi nebulisasi.
PaO2 < 40 mmHg atau PaCO2 > 45 mmHg setelah pemberian oksigen.
Minta pasien untuk bernafas dan batuk, observasi pergerakan dada, kedalaman dan kecepatan nafas, catat penggunaan otot-otot bantu pernafasan, dan auskultasi.
Benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada.
Bagian yang terbawah dari saluran pernafasan bagian atas.
Kateter akan tetap dimasukkan ke dalam dada untuk mengalirkan darah atau cairan yang tersisa (WSD).
Nares posterior (koana).
Peribronchovascular infiltrate.
To confirm and locate pleural effusions.
Bakteri yang normalnya berada di cavum oral dan nasal pharyng yang migrasi ke dalam saluran nafas bawah.
Objek yang tidak seharusnya berada di saluran pernapasan, seperti makanan atau mainan.
A minimally invasive procedure to visualize the airways and lungs.
Breathlessness.
Melakukan evaluasi tanda-tanda vital dan gejala klinis.
Trauma, pembedahan, atau kondisi medis tertentu.
Focal fremitus melemah.
Tidak ada komunikasi kontinu antara paru dan cavum pleura.
Prosedur untuk menempelkan pleura visceral dan parietal untuk mencegah akumulasi cairan.
Sesak napas, nyeri dada, dan penurunan tekanan darah.
Diagnosis dapat dilakukan melalui CT scan dada, angiografi paru, atau pemeriksaan D-dimer.
Melakukan pemeriksaan dan penanganan terhadap bleb atau bula.
Deviasi mediastinum kontralateral.
Melalui pemeriksaan fisik dan pencitraan seperti X-ray.
Memberikan tekanan yang cukup besar pada paru sehingga menghambat kerja paru.
Merokok, infeksi saluran nafas atas, alkohol, usia tua, dan adanya penyakit paru lainnya.
Penyakit gigi dan mulut, alkoholisme, drug overdose, cedera kepala.
Bakteri dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi pada manusia.
Rasa nyeri, demam, epistaksis, dan bersin.
Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan pencitraan seperti rontgen dada.
Adanya riwayat tersedak sesuatu.
Pengobatan yang cepat seperti pada serangan akut.
Jika pemberian agonis β2 sudah memberikan hasil yang baik.
Pengobatan seperti pada serangan akut.
Tanyakan pada pasien bagaimana keadaannya.
Sesak napas yang parah, wheezing, batuk, dan kesulitan berbicara.
Disesuaikan dengan hasil nilai-nilai gas darah.
Antara 65 dan 85 mmHg.
Benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan.
Tergantung pada penyakit yang mendasari, komplikasi, dan status kesehatan pasien.
Tidak ada sesak waktu istirahat.
Antipneumokokal, antipseudomonal B lactam ditambah Fluoroquinolon.
Batuk Produktif (Productive Cough).
Rasa nyeri pada waktu menelan (odinofagi).
It affects one lobe of the lung.
Kondisi di mana terdapat darah dalam rongga pleura.
Obstruksi a.pulmonalis, hipoksemia, dan pelepasan vasokontriktor poten a.pulmonalis.
A procedure that allows doctors to examine the pleura and lungs using a camera.
Penyebab hemothorax bisa traumatik atau nontraumatik.
Dapat mengakibatkan gagal ventrikel kanan akut yang bisa fatal.
Mencegah zat asing menyebar ke organ lain.
Bisa memburuk menjadi hipotensi sistemik, syok kardiogenik, dan henti jantung.
Pasca operasi.
A condition where air enters the pleural space, causing the lung to collapse.
Gambaran putih/hiperdens.
Suctioning of the upper airway.
Menghubungkan laring dengan bronkus utama.
Dugaan berdasarkan pemeriksaan gejala, riwayat penyakit, dan kondisi pasien secara menyeluruh.
Auskultasi vesikuler menghilang.
An infection that inflames the air sacs in one or both lungs, which may fill with fluid.
Terjadinya fibro thorax.
Lokasi benda asing, derajat sumbatan, bentuk, dan ukuran benda asing.
Umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, dan tempat tinggal.
Kondisi di mana pH darah meningkat akibat hiperventilasi.
Obat yang membantu mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan.
Hidrokortison.
Bronkus terisi oleh mukus yang kental.
Prosedur bedah dada yang dilakukan bila produksi WSD >200 mL/jam.
Menjauhi sisi paru yang mengalami tension pneumothorax.
Suara nafas melemah.
Peningkatan nada perkusi.
Linezolid atau Vancomycin.
To characterize pleural effusions and empyema, and to detect necrosis within infiltrates and cavitary lesions.
MRS adalah singkatan dari Respiratory Fluoroquinolone, seperti Levofloxacin.
Emboli paru adalah penyumbatan arteri paru oleh material yang berpindah, seperti bekuan darah.
Trombus yang lepas dari sistem vena dalam di ekstremitas bawah.
Imunitas tubuh yang lemah.
Membuat hubungan rongga pleura dengan udara luar.
APE > 70% dari nilai normal atau nilai terbaik.
Agent infeksi yang sangat kuat.
Amankan jalan nafas (ABC).
Benda asing dapat digerakan ke perifer dan udara dapat masuk ke segmen paru terganggu secara progresif.
Hidung tersumbat.
Tekanan udara positif akan keluar melalui jarum tersebut.
Rasa tersumbat di tenggorokan.
Syok hipovolemia akibat perdarahan.
Jenis bakteri/material yang teraspirasi.
ET intubation.
Sesak napas tiba-tiba.
Udara masuk ke dalam cavum pleura.
Suara parau, disfonia-afonia, croupy cough, odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis, rasa subjektif dari benda asing, dan dispnea.
Chest pain yang tajam, memburuk saat batuk atau menarik napas dalam.
Penyakit pada pleura, induksi iatrogenik, atau hemothorax spontan.
Riak berbusa berwarna kemerahan.
Denyut jantung yang cepat.
Untuk mengencerkan lendir dan memudahkan pengeluarannya.
Dyspnea, sianosis, dan tachypnea.
Dengan oksigen aliran rendah yang dilembabkan baik dengan masker Venturi atau kateter hidung.
Pada penderita yang hiper CO2.
40 – 80 mg.
Intubasi endotracheal dan bantuan ventilator.
Sebagai jalan udara ke tuba eustachii.
Status asmatikus adalah kondisi asma yang lebih parah dan berpotensi mengancam jiwa.
Homogenous opacity with air bronchogram.
Peningkatan frekuensi pernapasan.
Anak-anak.
Video-assisted thoracoscopic surgery.
Penyakit yang mendasari, komplikasi, dan status kesehatan pasien.
Infeksi paru yang terjadi akibat masuknya bahan asing ke dalam saluran pernapasan.
Tumor, gelembung udara, cairan ketuban, atau lemak yang dilepaskan ke dalam pembuluh darah.
Mereka menjangkau dan menemukan benda-benda di sekitar mereka.
Udara dapat keluar melalui luka tersebut.
Biasanya akibat bekuan darah (clot).
Right Lower Lobe.
Pleuritic chest Pain.
Kondisi obstruksi pada sistem arteri pulmonalis, biasanya akibat trombus yang lepas dari sistem vena dalam di ekstremitas bawah.
The process where lung tissue becomes firm and solid due to the accumulation of fluid, cells, or other substances.
Only when aspiration of a foreign body or food material is suspected.
Batuk, kesulitan bernapas, dan suara napas yang abnormal.
A type of pneumonia that affects the area between the alveoli.
Streptococcus pneumonia, Haemophilus Influenza, Stafilococcus aureus, dan bakteri gram negatif.
Pneumonia, atelectasis, or pulmonary edema.
Untuk mengeluarkan udara atau cairan dari rongga pleura.
Bakteria, Viral, Mycobakterial, Fungal, Parasitik.
Gangguan kesadaran dapat terjadi akibat hipoksia atau infeksi berat.
Infiltrat pada paru.
Untuk meningkatkan fungsi pernapasan dan mengurangi sesak napas.
Batuk-batuk dengan lendir yang lengket dan kesulitan pada ekspektorans.
Usaha bernafas dengan keras.
Untuk memperkuat suara.
Nares anterior.
Karena anak usia 2-4 tahun cenderung memasukkan benda-benda ke dalam lubang hidung atau mulut.
Fever atau hypotermia, takipneu-takikardi, penurunan suara nafas.
Daerah trauma menjadi Redup.
Jumlah dan jenis material yang masuk, frekuensi, dan kondisi host.
Vena leher menjadi kolaps.
Benda asing tajam seperti tulang ikan atau tulang ayam.
Tidur sudah normal.
Deviasi trakea.
DVT di vena iliaka, femoralis, dan poplitea.
Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun.
Cairan kental dan berbau yang keluar dari satu sisi hidung.
Menusukkan jarum melalui dinding dada sampai masuk rongga pleura.
Trauma benda tumpul maupun tajam.
Tekanan pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer.
Jenis bakteri/material yang teraspirasi, volume dari material aspirasi, dan status imun host.
Pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk melihat saluran bronkus dengan menggunakan zat kontras.
Nyeri tajam atau menusuk di dada.
Prosedur bedah untuk membuka rongga dada.
Mengi dan sianosis.
20-25%.
Terdiri dari tulang rawan dan otot.
Merokok dapat merusak jaringan paru dan meningkatkan risiko penyakit paru.
General anestesia dapat menyebabkan gangguan kesadaran dan mengurangi refleks gag.
Untuk mendapatkan gambaran kondisi pembuluh darah dan jaringan.
Infeksi dapat melemahkan sistem pernapasan dan meningkatkan risiko komplikasi.
Batuk-batuk hebat, rasa tercekik, rasa tersumbat di tenggorokan, bicara gagap, dan obstruksi jalan nafas.
Cough, fever, and difficulty breathing.
Parasitik.
Tanyakan mekanisme trauma dan riwayat pembedahan pada regio thorax sebelumnya.
Infeksi pada satu atau kedua paru.
Untuk memastikan fungsi jantung dan paru-paru yang optimal.
The process of removing fluid from the pleural space using a needle.
Risiko termasuk kerusakan paru-paru, gagal napas, dan kematian.
Orang yang mengalami gangguan kesadaran.
Spasme laring, disfonia-afonia, apneu, sianosis, dan afiksia.
Drenase toraks atau pembedahan jika diperlukan.
Tes darah.
Kondisi sistem imun individu yang dapat mempengaruhi kemampuan melawan infeksi.
Karena dapat memperburuk kondisi pasien dan meningkatkan risiko komplikasi.
Infeksi yang disebabkan oleh virus.
Dullness to percussion, decreased breath sounds, and bronchial breath sounds.
Kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah kurang dari 50.000/mm3.
Pencitraan dengan menggunakan foto Rontgen untuk melihat kondisi pembuluh darah vena.
Usia tua dapat mengurangi fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit.
Gejala stadium permulaan diikuti oleh interval asimtomatik karena benda asing tersangkut, refleks melemah, dan gejala rangsangan akut menghilang.
Takipnea.
Ultrasound of the chest.
Palpasi.
Dapat berkembang tiba-tiba atau seiring waktu.
Bernapas cepat.
Pneumonia yang terjadi di rumah sakit, termasuk HAP, VAP, dan HCAP.
Individu dengan sistem imun yang lemah, seperti pasien kanker atau HIV.
Melakukan bronkoskopi, dan jika benda asing tajam, melakukan servikotomi atau torakotomi.
Obstruksi.
Foto thorax.
Penyebab utama adalah aspirasi makanan, minuman, atau cairan ke dalam paru-paru.
Status oxygenasi dan pH.
Sesak nafas.
Pasien batuk berulang-ulang.
Gangguan kesadaran, impaired gag reflex, ketidakmampuan menjaga jalan nafas yang adekuat.
9-12 cincin tulang rawan.
Edema dengan inflamasi mukosa hidung unilateral dan kemungkinan ulserasi.
Kondisi di mana terdapat udara yang terperangkap di dalam rongga pleura.
Mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Kondisi kulit yang berwarna kebiruan akibat kurangnya oksigen.
Pleural line (+).
Cough, fever, chills, and difficulty breathing.
Udara dari cavum pleura tidak dapat keluar.
Prosedur untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura.
Keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme, dan epilepsi.
Tekanan di cavum pleura lebih tinggi daripada tekanan atmosfer.
Prosedur pembuatan lubang di dinding dada untuk drainase.
Minimum 10.000 unit bolus intravena, diikuti infus kontinyu sekurangnya 1250 unit per jam.
Bingung.
Pusing.
To screen for tuberculosis.
Nasogastrik intubation.
Proses di mana bakteri berpindah dari saluran pencernaan ke saluran pernapasan bawah.
HAP: Hospital-Acquired Pneumonia, VAP: Ventilator-Acquired Pneumonia, HCAP: Healthcare-Associated Pneumonia.
Integrated Counseling and Testing Centre.
Peningkatan frekuensi vokal dan resonansi, menunjukkan adanya konsolidasi atau cairan.
Memberikan dorongan perut (Heimlich maneuver).
Dapat menyebabkan kelainan pertukaran gas dan gangguan hemodinamik.
Karena tubuh gagal untuk mem-filter mikroorganisme/agen infeksi.
Agen anestetik.
Menyebabkan inflamasi dan konsolidasi.
Rinorea unilateral dengan cairan kental dan berbau.
Hiperlusens.
Laringotrakeabronkitis, toksemia, batuk, dan demam irregular.
Sering dikaitkan dengan trauma tembus thoraks atau trauma tumpul yang disertai cedera skeletal.
Menggunakan kateter interkostal (thoracocentesis atau thoracostomy).
Serangkaian tes tambahan yang dilakukan untuk mendukung diagnosis klinis.
Anamnesis membantu menentukan penyebab hemothorax dan faktor risiko yang mungkin ada.
Karena semakin besar volume, semakin tinggi risiko keparahan infeksi.
Luka tembak dan trauma tumpul pada dinding dada.
11 cm.
Merokok.
Stroke, epilepsi, Guillain-Barré Syndrome (GBS).
10 cm.
Dapat menyebabkan perdarahan yang lebih parah.
Tindakan bedah, ekstraksi gigi, dan gigi molar yang belum tumbuh pada anak umur <4 tahun.
Typical, atypical, dan aspiration.
Untuk mengidentifikasi riwayat dan gejala yang relevan.
Fluid balance, muscle contractions, and nerve function.
Menggunakan Haak dan antibiotik sistemik selama 5-7 hari.
Antibiotik dan kortikosteroid, tetapi tidak rutin.
Distribusi ventilasi tak merata dengan sirkulasi darah paru.
Pneumonia, aspiration, or other infections.
Kegemukan.
Dyspnea.
Keasaman dari isi lambung.
Monitoring fungsi jantung.
Cyanotik.
Alkohol dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan paru-paru.
Terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi, atau infeksi akibat reaksi terhadap benda asing.
Pneumonia, pulmonary edema, or tumors.
Overall health and detects a variety of disorders.
Through imaging studies like chest X-rays or CT scans.
Infeksi ventilator.
Menggunakan laringoskop dan ekstraksi benda asing dengan cunam (anestesia/analgesia).
Suara nafas yang muncul karena peradangan selaput pleura.
Bagian servikal dan bagian mediastinal.
Massa intra cranial dapat menyebabkan gangguan kesadaran dan meningkatkan risiko aspirasi.
Febris, takipneu, takikardi, cyanosis central, hipotensi, altered sensorium, penggunaan otot bantu pernafasan, dan confusion.
Terdorong ke bawah.
Through physical exams, chest X-rays, and laboratory tests.
The process where lung tissue becomes firm and solid due to the accumulation of fluid, cells, or other substances.
Panjang trakea meningkat.
Pemeriksaan radiologik.
Ukuran, bentuk, dan sifat benda asing.
Endotrakhea intubasi atau trakeostomy.
Infeksi gigi atau sinus.
Suara yang terdengar seperti bunyi retakan, biasanya berasal dari pangkal paru.
Keadaan kadar oksigen yang menurun dalam darah.
Primary spontaneous, secondary spontaneous, traumatic, and tension pneumothorax.
To measure the level of oxygen in the blood.
Masa kerja yang singkat, bisa segera dihentikan, dan memiliki antidotum yang bisa membalik kerja heparin dengan cepat.
Terjadi reaksi inflamasi selular.
Hemothorax yang terjadi tanpa penyebab trauma atau iatrogenik.
Peningkatan frekuensi pernapasan.
Age, weakened immune system, smoking, and chronic diseases.
Penyakit paru lainnya dapat memperburuk kondisi paru dan meningkatkan risiko asma.
Penyakit jantung.
Perubahan dalam kesadaran atau tingkat kewaspadaan.
Kidney function.
Obstruksi (makanan/benda asing).
Kontraksi otot polos.
Perubahan status mental.
Terdorong ke paru yang sehat.
Komplikasi dari pembedahan kardiopulmonal.
Through physical examination and imaging studies like chest X-ray or CT scan.
Cedera yang terjadi akibat prosedur medis seperti operasi toraks, jantung, atau dinding dada.
Pencitraan dengan foto Rontgen untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri, dipadukan dengan pemberian zat pewarna kontras.
Deviasi trachea +/-.
Sekurangnya 80 detik.
Peningkatan frekuensi detak jantung.
Kondisi di mana kulit dan membran mukosa tampak kebiruan, menunjukkan kurangnya oksigen dalam darah.
Batuk kering, mungkin dengan darah atau darah dan lendir.
Infiltrat dengan atau tanpa adanya cavitas pada 1 segmen paru.
Melakukan manuver Heimlich.
Penimbunan cairan yang berlebih di dalam jaringan mukosa.
Untuk membuat hubungan dengan udara luar.
60 tahun atau lebih.
Timbulnya choking (rasa tercekik).
Right Upper Lobe.
Denyut nadi meningkat atau tidak teratur.
Auskultasi.
Wanita hamil.
Untuk menilai kondisi fungsional organ-organ tersebut yang mungkin terpengaruh.
MRS Pasien (ICU).
Cough, fever, and difficulty breathing.
Posisi saat aspirasi.
Penurunan tekanan darah yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis.
Melakukan bronkoskopi.
Hipersekresi (sekresi yang berlebih).
It can be caused by bacteria, viruses, or fungi.
Tidak nafsu makan dan mudah lelah.
Pasang IV line.
Kondisi di mana sekresi dari nasofaring atau lambung masuk ke saluran pernapasan.
Pemberian Antibiotik.
Gangguan kesadaran, muntah, disfagia, achalasia, atau severe reflux.
Lebih dari 38 derajat Celcius.
Hypotensi dan takikardi.
Penggunaan otot tambahan untuk membantu proses pernapasan saat kesulitan bernapas.
Infiltrat tipe alveolar pada 1 atau 2 lobus bawah, sifatnya diffuse dan terdapat gambaran pulmonary edema.
Suara nafas yang terdengar lebih jelas dan keras, biasanya menunjukkan adanya konsolidasi paru.
Gangguan difusi gas di alveoli.
Arterial Blood Gas.
Kecemasan dan gelisah yang berlebihan.
Antibiotics for bacterial pneumonia, rest, fluids, and over-the-counter medications for symptom relief.
Pneumonia pada elderly.
Tindakan yang tidak hati-hati yang dapat memicu serangan asma.
To detect infections in the blood.
Menunjukkan adanya cairan atau massa di dalam rongga dada.
Keadaan nafas yang lambat dan dangkal.
Karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Kelainan dan penyakit neurologik.
Cytokin, TNF-alpha, dan interleukin (IL)-8.
Tidak aktif bergerak untuk waktu yang lama, misalnya karena berbaring di rumah sakit.
Emosi dan gangguan psikis.
To check for diabetes or other metabolic conditions.
Right Lower Lung, terutama pada posisi berdiri.
Kebingungan atau ketidakmampuan untuk berpikir dengan jelas.
Alergen, emosi/stress, obat-obatan, infeksi.
Kondisi peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah.